anggaran TI

MANAJEMEN-TI.COM – Beberapa survey dan analis industri baru-baru ini memperkirakan anggaran transformasi digital akan terus meningkat di 2019 dengan beragam investasi-investasi yang akan dilakukan.

Antara lain Gartner dalam laporan rilis Oktobernya memproyeksikan akan ada peningkatan belanja TI sebesar 3,2% secara global worldwide. Dari 3,7 trilyun dolar di 2018 menjadi 3,8 trilyun dollar di tahun depan.

Sementara ini, survey tahunan yang dilakukan oleh Spiceworks yang dirilis September lalu, mengungkap bahwa 89% perusahaan berharap anggaran untuk transformasi digital perusahaannya akan terus tumbuh atau setidaknya stabil di tahun yang akan datang.

[Baca juga: Transformasi Digital dan Manajemen Investasi]

Laporan-laporan ini mengindikasikan adanya pertumbuhan kebutuhan pada teknologi untuk membantu organisasi mereka bertransformasi menjadi perusahaan-perusahaan digital yang dapat bersaing dalam era ekonomi yang baru. Konsekuensinya mereka harus mulai memindahkan sistem-sistem lama mereka kepada model lain yang memungkinkan kecepatan respon terhadap dinamika kebutuhan bisnis, misalnya menggunakan model cloud.

Prioritas Anggaran

Survey yang dilakukan oleh Spiceworks menunjukkan bahwa banyak organisasi yang memiliki prioritas penganggaran yang serupa, yaitu melakukan migrasi dari sistem-sistem lama mereka ke model yang memungkinkan kelincahan untuk bergerak. Survey menemukan bahwa 56% anggaran transformasi digital pada perusahaan-perusahaan besar akan naik pada 2019, dengan 64% diantaranya merupakan anggaran untuk upgrade infrastruktur TI mereka yang sudah kuno. Selain itu mereka juga mengungkapkan adanya peningkatan anggaran untuk memperkuat keamanan (security) dari sistem TI mereka.

[Baca juga: Transformasi Digital: Tahapan yang Harus Dilalui]

Disamping itu inisiatif untuk riset dan pengembangan berbasis TI, seperti pada area otomasi proses dan artificial intelligence juga banyak mewarnai alokasi anggaran untuk teknologi di tahun 2019 nanti.

 

Penyelarasan Bisnis dan TI adalah Kunci

Anggaran yang dialokasi untuk TI tak lain didorong oleh usaha untuk menyelaraskan dengan tuntutan kebutuhan bisnis. Banyak inisiatif-inisiatif bisnis yang memicu investasi pada teknologi dan kebutuhan terkait lainnya seperti tuntutan keamanan (misalnya pada tuntutan interaksi dengan pelanggan yang lebih intens pada sisi lain akan membuka potensi risiko keamanan), atau kepatuhan regulasi tertentu (misalnya aturan GDPR untuk perusahaan terkait uni Eropa).

[Baca juga: Harmonisasi Balanced Scorecard dan COBIT untuk IT Scorecard]

Spiceworks mengungkapkan bahwa anggaran untuk upgrade infrastruktur TI sejauh ini merupakan komponen terbesar yang mendorong peningkatan anggaran TI di tahun 2019 tersebut. Diikuti dengan meningkatnya prioritas beberapa inisiatif TI, perhatian terhadap faktor sekuriti, pertumbuhan karyawan dan perubahan regulasi.

Namun demikian sejumlah pengamat lain mengatakan bahwa temuan survey berikut struktur anggaran yang disampaikannya tersebut hanya mengungkap sebagian dari cerita besarnya. Mereka berpendapat bahwa pembelanjaan memang akan naik di sejumlah area, namun para CIO masih fokus pada bagaimana melakukan efisiensi dan menekan biaya di area-area yang lain.

Mereka berpendapat pembelanjaan pada item-item komoditas seperti teknologi komunikasi dan data center justru mungkin akan turun atau setidaknya tetap. Sementara pembelanjaan pada layanan-ayanan TI dan software lah yang diperkirakan akan naik.

Organisasi mesti melakukan investasi pada hal-hal yang membuat mereka berbeda dengan lainnya. Sehingga banyak perusahaan yang membelanjakan dananya untuk teknologi-teknologi baru seperti Artificial Intelligence, Blockchain, dan Internet of Things (IoT). Sementara banyak juga perusahaan yang meningkatkan tingkat belanjanya untuk penguatan cybersecurity seiring dengan kesadaran akan risiko dan pentingnya keamanan bagi bisnis perusahaan.

[Baca juga: 6 Proyek TI yang Paling Mengesalkan]

Jadi organisasi mestinya memahami transformasi digital ini sebagai menerapkan teknologi yang dapat mentransformasikan bisnisnya dan meningkatkan daya saingnya di era yang baru. Bukan sekedar membeli teknologi-teknologi yang mahal tapi kecil dampaknya untuk mendukung organisasi untuk bersaing dalam ekonomi digital.

Sebagian kalangan lain mengatakan bahwa belanja TI diperkirakan masih akan terus dioptimasi.

Betapapun, berbagai pengamat sepakat bahwa anggaran 2019 untuk TI akan lebih besar dibanding 2018. Peningkatan tersebut akan terkonsentrasi pada empat area, yaitu: keamanan, regulasi dan kepatuhan, Software as a Service (SaaS), dan Artificial Intelligence (AI). Keempat area tersebut dilihat sebagai sesuatu yang kritikal bagi evolusi digital yang dilakukan perusahaan.

Namun demikian semuanya masih membutuhkan usaha dan kerja yang lebih keras bagi para pengelola TI organisasi. Dan tentu saja ia butuh uang. [mti/searchcio]