Statistik implementasi ERP

Manajemen-ti.com — Kalau pada artikel sebelumnya di sini dan dilanjutkan di sini sudah dibahas mengenai faktor-faktor risiko yang paling menentukan sukses atau gagalnya proyek implementasi ERP, maka pada artikel ini manajemen-ti akan mengetengahkan hasil survey terkait statistik implementasi ERP, terkait kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP. Kali ini saatnya statistika yang bicara.

Diantara banyak survey yang dilakukan, pada tulisan ini akan coba diketengahkan survey yang secara rutin dilakukan oleh Panorama Consulting. Survey yang dilakukannya pada 2011 terhadap implementasi ERP yang terjadi selama 2010 menghasilkan fakta-fakta yang amat menarik.  Survey ini mencakup berbagai isu terkait ERP. Secara umum survey ini menunjukkan peningkatan yang signifikan pada deviasi proyek baik terkait biaya maupun waktunya, dibandingkan pada survey tahun sebelumnya.

Survey ini melakukan penelitian pada proyek ERP dengan ukuran rata-rata sekitar 5.5 juta dollar. Sedangkan ukuran yang digunakan untuk menyatakan proyek tersebut sukses atau gagal utamanya terdiri atas apakah proyek selesai tepat waktu, tepat biayanya, dan manfaatnya terrealisasi dengan baik sesuai diharapkan.

Tabel berikut ini mengilustrasikan kondisi rata-rata proyek pada 2009 dan 2010:

Faktor Risiko Rata-Rata 2010 Rata-Rata 2009
% Waktu proyek lebih lama dibanding direncanakan 61.1% 35.5%
% biaya proyek lebih besar dari dianggarkan 74.1% 51.4%
% Realisasi manfaat < 50% 48.0% 67.0%

Kita melihat peningkatan yang cukup signifikan pada proyek-proyek yang molor waktunya dan membengkak biayanya pada 2010 dibandingkan proyek-proyek pada 2009. Hal positifnya, survey ini juga melaporkan peningkatan yang cukup signifikan juga pada tingkat realisasi manfaat implementasi ERP bagi bisnis.

Angka-angka tersebut dapat diartikan bahwa:

  1. Perusahaan-perusahaan lebih mementingkan kesuksesan hasil proyek untuk dapat dimanfaatkan oleh bisnis ketimbang menjaga jadwal dan biaya yang digunakannya
  2. Perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang disurvey tersebut bisa dikatakan rata-rata kurang realistis. Karena yang gagal memenuhi perencanaan tersebut ternyata banyak sekali. Tentu saja ini analisis yang baru bersifat generalis saja, karena sebab persis dari setiap kasus proyek bisa berbeda-beda. Bisa saja sebabnya bukan pada kurang realistisnya rencana, tapi manajemen proyek yang tidak kuat

Kemudian dari sudut pandang pendekatan implementasinya. Ternyata menurut survey ini, pendekatan implementasi yang digunakan dalam proyek ERP memiliki relevansi kuat terhadap kesuksesan/kegagalan proyek.

Sebagaimana terlihat pada grafik di atas, lebih dari separuh (53%) implementasi ERP dilakukan secara bertahap (phased rollout), dalam artian implementasi sistem dilakukan dalam beberapa tahapan go-live. Sedangkan nilai yang cukup besar pulah (35%) implementasi ERP dilakukan secara sekaligus, dalam artian semua modul diimplementasikan dan go-live secara sekaligus (big bang rollout). Apakah pendekatan yang digunakan dalam implementasi ERP ini berkorelasi dengan molornya waktu dan membengkaknya biaya? Sayang sekali, survey ini tidak memberikan data tentang ini.

Kemudian mengenai kustomisasi. Pada prinsipnya melakukan kustomisasi berarti menambah kompleksitas serta menigkatkan risiko dari proyek. Disamping itu kustomisasi juga dapat membuat proses upgrade aplikasi nantinya lebih sulit dan juga lebih mahal. Walau demikian ternyata hanya 15% perusahaan responden yang melakukan implementasi ERP benar-benar tanpa kustomisasi (plain vanilla).

Adapun dari sisi produk ERP yang diimplementasikan oleh perusahaan peserta survey ini masih didominasi oleh produk-produk ERP besar seperti Oracle (22%), SAP (19%), Microsoft Business Solution (14%), ABAS Software (5%), Activant Solutions (4%), Epicor Software Corporation (4%), IFS (4%), Lawson Software (4%), Unit 4 (4%), Infor Global Solutions (3%).

Itulah beberapa poin menarik dari survey yang dilakukan oleh Panorama Consulting ini terkait proyek implementasi ERP. Betapapun, sebenarnya data-data statistik ini membutuhkan eksplorasi lebih dalam lagi, agar analisisnya pun dapat menjadi lebih tajam dan tentunya lebih bermanfaat bagi para pembaca sekalian.[manajemen-ti]