
Manajemen-ti.com – Pemimpin Rusia, Vladimir Putin, mempermalukan Megyn Kelly yang merupakan jurnalis senior Amerika Serikat yang telah malang-melintang di berbagai lembaga pemberitaan besar AS seperti Fox News dan NBC News. Kelly mempertaruhkan reputasinya di depan khalayak ketika mengajukan pertanyaan atau lebih tepat sebagai tuduhan bahwa terlalu banyak bukti (katanya) yang menunjukkan bahwa Rusia telah mengganggu pemilihan umum di AS dan negara-negara Eropa. Ini adalah masalah kedaulatan negara, lanjut Kelly.
(Baca juga: Cina Galang Dukungan untuk Framework Kedaulatan Cyber)
Bukti-bukti sangat banyak yang mendukung tuduhan ini. Para ahli mengungkapkan ratusan bukti, termasuk data-data forensic, sidik jari digital, IP Address, malware, encryption, potongan kode program, dan banyak yang lain yang kesemuanya mengarah ke Rusia, tidak ada yang mengarah ke negara lain.
(Baca juga: Terkait Usaha Rusia Retas Pilpres AS, FBI Tangkap Seorang Kontraktor Pemerintah)
Putin membuka jawabannya dengan: “Sidik jari? Sidik jari siapa?” (disambut tawa dan tepuk tangan hadirin)
“Lalu IP Address. Anda dapat memanipulasinya. Tahukah Anda berapa banyak yang ahli soal ini? Mereka dapat membuatnya seolah-olah serangan berasal dari rumah anda. Anak anda yang berumur 3 tahun yang mengirimkannya. Mereka dapat mengaturnya sehingga seolah-olah anak Anda yang baru berumur 3 tahun itu yang mengirimkannya. Banyak ahli di bidang ini. Dan mereka dapat memanipulasi segala sesuatu dan kemudian menuduh siapa saja melakukan apa saja. Ini sama sekali bukan bukti.”, kata Putin.
“Ini merupakan usaha untuk menggeser permasalahan dari kepala yang sakit ke kepala yang sehat. Permasalahan bukan pada kita (Rusia). Permasalahannya ada pada politik bangsa Amerika. Itulah permasalahannya. Tim Trump terbukti lebih efektif dalam melakukan kampanyenya. Bahkan kadang aku berfikir orang ini sudah keterlaluan. Ya, sejujurnya itu menurutku”, lanjut Putin yang disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Hal ini berarti Trumph berhasil menemukan strategi kampanye yang tepat untuk menyasar kelompok-kelompok pemilih yang dia sasar. Dia bertaruh dengan strateginya ini. Sementara tim lawannya (Hillary Clinton) salah kalkulasi. Namun sayangnya Mereka tidak mau mengakui kesalahan ini. Sehingga kemudian menimpakan kesalahan mereka itu pada kami (Rusia). Sehingga mereka melontarkan bahwa mereka kalah disebabkan Rusia telah mengganggu pemilu mereka.
“Kami ini bangsa yang baik-baik. Betapapun, hal ini mengingatkan saya pada kampanye Anti-semit. Yahudi adalah yang harus disalahkan untuk segala sesuatu, ya kan? Anda yang bodoh dan tidak dapat melakukan segala sesuatu, tapi Yahudi yang dipersalahkan. Sikap seperti ini tidak akan mengarah pada perbaikan. Apa perlunya Rusia melakukan hal ini? Mempromosikan satu kandidat dan menjatuhkan yang lainnya. Ini semua bukan urusan kami. Mereka sendiri yang melakukannya. Maka berhentilah melemparkan tuduhan-tuduhan seperti ini!”, pungkas Putin yang disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Kelly kemudian menyela bahwa Presiden Trumph juga mengatakan bahwa Rusia ada di balik ini semua. Putin meragukan Trumph pernah mengatakan seperti itu sembari mempertanyakan bagaimana persisnya teks ucapannya tersebut. Apakah dia bilang bahwa dia menang karena campur-tangan Rusia?! Putin meragukannya, walaupun Kelly tetap bersikeras bahwa Trump pernah mengatakan bahwa sepertinya Rusia yang melakukan hal ini, tapi tidak akan mengulanginya lagi.
Putin menggaris-bawahi kata “sepertinya” yang menurut Kelly diucapkan oleh Trumph. Pernyataan itu bisa berbahaya karena mengambang, tidak jelas iya atau tidaknya. Sambil menyindir bahwa tentunya seorang jurnalis tahu persis nilai dari kata “sepertinya” yang diucapkan Kelly tersebut.
“Tentang turut campur, Anda mestinya lihat yang dilakukan oleh kolega Anda (AS) disini. Mereka masuk dan menyelami ke dalam politik dalam negeri kami. Mereka duduk di atas kepala-kepala kami, menggantunkan kaki-kaki mereka, sembari mengunyah permen karet. Mereka sebenarnya sedang menghibur diri mereka sendiri. Ini dilakukan dengan sistematis, dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Mereka ini kasar, sama sekali tidak ada basa-basi, termasuk bahkan pada tingkatan bagian-bagian diplomatik. Campur tangan langsung pada urusan dalam negeri kami. Anda perlu segera untuk mengakhiri hal ini, dan ini akan lebih mudah bagi kalian dan bagi kami,” pungkas Putin mengakhiri jawabannya yang membungkam jurnalis kondang AS itu.
Terdesak berkali-kali oleh jawaban Putin yang menohok dia dan kelakuan negaranya, lalu Kelly berusaha meminta dukungan kepada panelis lain yaitu Perdana Menteri India, Narendra Modi.
“Perdana Menteri, Modi. Tuan Putin mengatakan tadi bahwa ia tidak mencampuri urusan negara-negara lain. Anda percaya ucapannya?”, tanya Kelly yang disambut tepuk tangan hadirin dan senyum simpul Putin.
Kemudian PM Modi menjawab, “Anda sedang membicarakan Amerika Serikat, Rusia, Trump, Clinton, orang-orang yang saya pikir tidak membutuhkan hakim seperti saya.” Jawaban tersebut kembali memeriahkan forum yang diselenggarakan di Rusia bulan ini, bertajuk St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2017 itu. [af]
Wah putin ini memang cerdas..hahaha..
Tentunya…secara mantan bos KGB gitu loh…