
Manajemen-ti.com — Dunia Internet kembali digemparkan dengan pembobolan data pribadi skala raksasa. Adalah Chris Vickery, sang pemburu kasus pembobolan data yang mengklaim bahwa dirinya mengetahui telah bocornya 1,4 milyar data identitas orang. Dia akan buka informasi selengkapnya pada Senin yang akan datang, lanjut Vickery.
Untuk lebih menarik perhatian, dia juga menawarkan membuka sedikit dari identitas yang bocor tersebut sebagai “pemancing”, sambil meralat angka kebocoran data itu menjadi 1,37 milyar data identitas.
Vickery, yang bekerja sebagai pada sebuah security software house berbasis MacOS, memiliki reputasi yang cukup bagus dalam hal-hal seperti ini. Sebelumnya dia pernah juga mengungkap insiden keamanan yang melibatkan angkatan bersenjata Amerika hingga terkait kampanye pilpres Trump yang lalu.
Mengingat volume data identitas yang dibobol itu begitu besar, maka spekulasi yang muncul pun mengarah ke organisasi atau platform yang kira-kira mengelola data identitas dengan volume sebesar itu.
Spekulasi pertama mengarah kepada “Aadhaar” yang mengelola database warga negara India berbasis biometrik. Tapi dengan cepat pemerintah India membantah bahwa telah terjadi kebocoran data pada sistemnya tersebut. “Bukan, bukan kami. Tidak ada insiden penyalah-gunaan data biometric Aadhaar baik terkait pencurian identitas ataupun yang mengarah pada kerugian finansial dalam 5 tahun terakhir.”
Spekulasi berikutnya mengarah kepada Cina, yang memiliki database identitas 1,37 milyar penduduknya. Tapi merekapun tidak mengakui adanya kemungkinan kebocoran tersebut.
Sehingga spekulasi pun bergeser lagi ke kandidat-kandidat lainnya seperti:
- Facebook. Perusahaan raksasa media sosial ini punya 2 milyar pelanggan untuk layanan utamanya. Jumlah yang mendekati angka itu juga untuk fitur Messanger nya, dan sekitar separuhnya merupakan pengguna WhatsApp;
- YouTube. Walaupun penggunanya belum sampai menembus angka 1,37 milyar.
- WeChat. Platform chat dari Cina ini diperkirakan memiliki pengguna lebih dari 1 milyar.
- Tencent. Platform instant messaging Cina dan juga media sosial Qzone ditaksir memiliki lebih dari 1 milyar pengguna.
- Yahoo!. Reputasi sistem keamanan raksasa gaek Internet ini memang kurang baik belakangan ini, terutama semenjak bobolnya database 1 milyar penggunanya sebanyak 2 kali dalam beberapa tahun belakangan. (Baca juga: Meyer terpaksa lupakan Milyaran Dollar Bonus Tahunannya)
- Apple. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini sedikitnya telah menjual 1 milyar iPhone, belum ditambah iPod dan Macs. Walaupun mungkin banyak diantaranya merupakan pelanggan lama sehingga kalau dijumlahkan total penggunanya tidak akan sampai 1,37 milyar. Betapapun, Vickery tidak berkata bahwa identitias-identitas tersebut unik.
- Microsoft. Perusahaan raksasa software beseutan Bill Gates ini punya lebih dari 3 miliyar PC yang sedang beroperasi. Markas Microsoft di Redmond memiliki data tentang banyaknya orang. Oleh karenanya, sebagaiman halnya dengan Apple, ia tidak dapat dikesampingkan sebagai salah satu kandidat korban.
- Perusahaan data harvesting, seperti Oracle, Salesforce, Wayin dan sistem sejenis lainnya yang mengelola database individual dan bisnis dengan ukuran yang sangat besar juga tidak dapat diremehkan pula.
Alhasil, siapapun mereka, kita tunggu hari Senin depan (waktu Amerika). Sepertinya akan banyak dari kita yang terpaksa harus mengganti password dan/atau malah menghapus akun-akun kita. Lagi! [manajemen-ti/theregister]